Translate

Rabu, 23 Desember 2015

Kritik Untuk Membangun


                Segala apapun yang baru pasti memiliki keinginan menggebu-gebu tentang apa yang akan dicapainya kelak. Keinginan itu pun tidak sederhana, bahkan tidak sedikit yang memiliki keinginan tinggi melampaui batas kemampuan.  Namun semua itu wajar, kenapa? Karena pada hakikatnya apapun yang baru tentu memiliki semangat dan kemauan yang baru pula. Untuk menuju kehidupan yang lebih baik tentu hal tersebut sangat diperlukan.
                Seperti halnya Universitas Internasional Semen Indonesia yang merupakan universitas baru di kabupaten Gresik. Bagaikan seorang bayi tentu universitas ini memiliki banyak mimpi dan keinginan besar untuk maju. Dimana para pendirinya telah merencanakan apa-apa yang harus dicapai kampus ini kedepannya. Mulai dari segi fasilitas, system pengajaran, bahkan keberlangsungan hidup para alumni nantinya.
                Memang butuh waktu untuk memajukan suatu universitas, apalagi yang masih benar-benar baru dan berbasis internasional pula. Mungkin dalam pembangunan dan fasilitas gedung atau yang lainnya memang harus bertahap tidak bisa instan. Tetapi menurut saya pengembangan yang benar-benar harus dilakukan adalah peningkatan kualitas mahasiswa. Selain sebagai generasi penerus Negara ini, kita juga bertindak sebagai pendorong atau subjek yang berperan langsung dalam pengembangan universitas.
                Hal yang menurut saya sangat diperlukan oleh kita para mahasiswa adalah hiburan, kenapa saya berkata demikian karena memang sebagian besar mahasiswa dituntut dalam berbagai tugas dan pembelajaran akademik lainnya dinilai wajar. Tetapi seharusnya disamping rutinitas tersebut perlu adanya kegiatan-kegiatan kampus yang menghibur dan melibatkan seluruh warga kampus. kegiatan-kegiatan itu pun tidak juga harus dilakukan terlalu sering atau setiap minggu. Tapi saya rasa akan lebih berkesan jika dilakukan 3 bulan sekali tetapi dengan kegiatan yang benar-benar dapat merefresh otak dari kepenatan aktifitas belajar dikampus setiap harinya

Rabu, 16 Desember 2015

Chemical Engineering


Setiap orang tentu memiliki tujuan hidup masing-masing, tujuan hidup itulah yang mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal terbaik selama hidupnya. Entah untuk sukses atau hanya untuk merasa puas. Kebanyakan orang menganggap bahwa kepuasan jiwa berasal ketika dia sudah membahagiakan orang-orang disekitarnya, entah orang tua atau orang yang dicintainya. Ada pula orang yang menganggap kepuasan hidup adalah ketika dia telah mencapai dan mewujudkan tujuan hidupnya. Untuk mencapai itu semua tentunya harus mengalami suatu proses dimana pengorbanan sangat diperlukan disini. Mulai dari pengorbanan waktu, fikiran maupun tenaga. Namun orang-orang yang memiliki tujuan hidup melalui bidang akademis khususnya engineer tentunya dia harus mengorbankan ketiga hal itu.
Teknik kimia merupakan salah satu jalan saya untuk meraih kesuksesan. Memang awalnya saya tidak sanggup tapi iniah jalan yang telah saya pilih. Kembali lagi ke konsep awal bahwa untuk mencapai sebuah tujuan hidup perlu adanya proses yang disertai pengorbanan. Seorang calon engineer terutama engineer kimia dia harus memiliki pengetahuan tentang apa-apa yang menjadi dasar dari apa yang harus dia pelajari.
Minggu lalu saya telah melakukan presentasi tentang salah satu proses pada industri kimia yaitu bagaimana proses pembuatan sabun dalam skala industri. Karena proses-proses industri semacam ini sangat erat kaitannya dengan prodi yang saya ambil yaitu teknik kimia. Dimana saya akan menjelaskannya sbb:
1.       Bahan dasar sabun yaitu lemak dan katalis berupa ZnO diangkut dan dimasukkan kedalam blendtank
2.       Didalam blend tank diberikan uap panas dengan suhu sekitar 230˚C dimana uap tersebut akan keluar lagi.
3.       Lemak panas dan katalis yang telah bercampur akan masuk kedalam mesin hydrolizer dalam hydrolyzer ditambahkan air panas sehingga suhunya naik menjadi 250˚C dengan tekanan 4 MPa. Didalam hydrolizer ini terjadi proses hidrolisis yaitu pemecahan asam lemak dan gliserin. Karena densitas gliserin yang yang lebih tinggi yaitu 1,261 gr/cm3 sehingga gliserin akan jatuh kedasar hydrolizer menuju mesin evaporator
4.       Dalam mesin evaporator terjadi proses penguapan untuk mengeluarkan uap dan membentuk gliserin padat.
5.       Sedangkan asam lemak yang memiliki densitas lebih kecil dari gliserin yaitu sekitar 0,853 gr/cm3 akan naik menuju flash tank.
6.       Fungsi flash tank sendiri adalah untuk menurunkan tekanan uap dengan cepat dan uap yang tidak digunakan akan keluar, untuk menghasilkan asam lemak yang lebih pekat.
7.       Asam lemak tersebut akan masuk kedalam mesin heat exchanger dalam mesin ini asam lemak diberi uap panas kembali dan dialirkan menuju high vakum still
8.       Dalam high vakum still produk akan ditampung dan diberi tekanan vakum untuk diperoleh uap dibagian atas alat.
9.       Selanjutnya produk dimasukkan kedalam condenser yang kemudian ditambahkan air dingin sehingga terjadi proses pengembunan.
10.   Kemudian masuk kedalam destilate receiver terjadi proses penyulingan dengan memutuskan asam lemak dari rantai panjang C karena apabila semakin panjang rantai atom C, asam lemak tersebut akan sulit larut dan lebih cepat membeku. Dalam alat ini juga termasuk tahap akhir dalam proses pemurnian asam lemak.
11.   Selanjutnya, asam lemak yang sudah murni ditambahkan NaOH dalam mixer neutralizer sebagai proses saponifikasi.
12.   Kemudian adonan sabun dimasukkan dalam soap blander untuk dicampur dengan kecepatan rendah, agar campuran homogen.
13.   Dimasukkan kedalam high pressure pump untuk di alirkan dan dipompa dengan cara diberi tekanan menuju ke heat exchanger.
14.   Dalam mesin heat exchanger kembali diberika uap panas dengan suhu 200˚C.
15.   Sabun panas ini kemudian dilepaskan menuju flash tank sebagai proses pengeringan dengan cara diberi tekanan atmosfir
16.   Pasta sabun kemudian diberi udara dimana sabun mengalami proses pendinginan sehingga suhunya naik sampai 65˚C.
17.   Kemudian dilanjutkan proses pembekuan dalam freezer dengan suhu 220-150˚ F.
18.   Yang terakhir dilakukan proses cutting and packing
Sumber: George T. Austin, Shreve’s Chamical Process Industries Fifth Edition.

Sekian informasi yang bisa saya bagi.. Ingat ya tidak ada kesuksesan yang instan, semua butuh proses yang disertai pengorbanan. Semoga bermanfaat~

Rabu, 09 Desember 2015

Mimpi dan Cita-cita


Mimpi dan cita-cita memang tidak ada batasnya, mimpi dan cita-cita seluas dunia. Setiap orang berhak bermimpi dan mewujudkan mimpnya tanpa memandang usia, status sosial, ras, agama, ataupun gender. Berani bermimpi, mengajar dan menggapainya adalah suatu hal yang manusiawi. Berhenti bermimpi dan tidak tahu akan cita-cita maka semua akan sia-sia!

Rasanya tidak mungkin bila ada orang yang tidak memiliki mimpi. Rasa tidak mungkin juga untuk meremehkan peran mimpi dan cita-cita dalam menentukan masa depan. Mimpi dan cita-cita adalah suatu hal yang lebih penting dari sekeda hasil imajinasi dan kreatifitas otak dalam berpikir. Mimpi dan cita-cita memberikan banyak pengaruh postif bagi kehidupan sosial terutama bagi kaum remaja yang merupakan generasi penerus bangsa yang mana kehidupan nyatanya masih terbungkus dalam deret mimpi dan cita-cita. Ibarat kata, mimpi adalah kompas sedangkan kita adalah orang yang kehilangan arah. Dengan adanya mimpi dan cita-cita maka proses kita dalam menjelajahi dunia menuju masa depan sudah jelas konsepsi dan substansinya seperti seorang penjelajah yang tau kemana arah mata anginnya.

Mimpi dan cita-cita nampaknya hanya sebuah kata yang sepele maknanya padahal ia lebih dari apa yang kita pikirkan. Mimpi dan cita-cita harus digapai dan diwujudkan, tentu dengan kerja keras dan belajar yang tepat. Memaksimalkan dan mengoptimalkan mimpi dan cita-cita yang kita miliki akan membawa keuntungan bagi kita sendiri, sang empunya mimpi dan cita-cita tersebut. Mimpi dan cita-cita adalah mesin penggerak kemajuan peradaban manusia. Apa yang kita nikmati saat ini seperti kemajuan dibidang transportasi, perkembangan ekonomi, inovasi teknologi dan komunikasi merupakan hasil dari perwujudan impian para pendahulu kita. Mereka berhasil menggapai mimpi dan mewujudkan cita-cita yang mereka mimpikan dan manfaatnya bisa kita nikmati sampai sekarang.

Keberhasilan menggapai cita-cita tentunya berawal dari sebuah impian, sebuah mimpi. Para pemimpi membayangkan dalam pikiran bebasnya tentang keadaan ideal dan sempurna tentang situasi di masa depan yang akan terwujud jika mereka berhasil menggapai impian mereka. Setelah itu mereka bertindak untuk menggapai cita-cita yang dibuktikan lewat usaha. Bagaimana kita bisa menggapai impian dan meraih cita-cita, apa yang menjadi faktor penentu? Mimpi lahir dari keinginan sama seperti halnya cita-cita. Faktor kunci keberhasilan mencapai impian sangat ditentukan oleh seberapa besar keinginan kita. Jangan salahkan keadaan atau orang lain atas belum tercapainya impian kita. Ini mungkin terjadi karena kita tidak benar-benar memiliki keinginan yang kuat dan tidak tabah serta sabar menjalani pengorbanan yang dibutuhkan.

Apa artinya dilema ini bagi kita sekarang ? Itu menunjukkan bahwa kaum remaja kita sekarang tidak terlalu memikirkan masa depannya, atau dengan kata lain tidak berorientasi progress. Apakah semua remaja kita sekarang terjebak dalam dilema tersebut ? Tentu tidak demikian. Banyak remaja kita yang produktif, handal, dan memiliki mimpi dan cita-cita yang diikuti dengan kemauan untuk mewujudkan mimpi dan cita-citanya. Apakah ada pengaruh dilema yang dialami remaja kita saat ini ? Tentu saja iya jawabnya. Remaja yang punya mimpi dan cita-cita juga punya keinginan dan usaha mewujudkannya akan sangat berguna bagi bangsa, karena kemajuan bangsa di masa mendatang berada di pikulan pundak mereka. Generasi remaja hancur, maka hancur pula bangsa kita di masa mendatang. Setidaknya ada 3 alasan mengapa kita harus memiliki mimpi dan cita-cita :

1. mimpi dan cita-cita adalah peta jalan hidup kita kedepannya. Dengan peta, kita tidak akan tersesat atau salah dari alur yang sudah ditetapkan. Dengan peta semua alur dan tahap-tahap kehidupan akan kita lalui dengan lebih mudah. Bahkan, mimpi dan cita-cita tidak hanya sekedar peta melainkan sekaligus menjadi kompasnya pula.

2. mimpi dan cita-cita adalah bukti kesungguhan dan rasa ingin maju. Sudah menjadi tabiat manusia tidak mudah puas dengan apa yang ada. Sudah menjadi tabiat manusia ingin yang lebih daripada apa yang sudah ada. Namun, ada suatu hal yang bisa membuat kita heran bahwasanya tabiat manusia yang tidak mudah puas dengan apa yang ada dapat dipatahkan oleh ketidakjelasan mimpi dan cita-cita. Mana tidak, mimpi dan cita-cita yang dimiliki dan kemudian bisa digapai menunjukkan manusia ingin lebih baik dari keadaannya semula sedangkan kenyataannya banyak kaum remaja yang tidak memiliki konsepsi yang jelas bahkan tidak memiliki mimpi dan cita-cita itu sendiri sehingga tidak mungkin bisa lebih baik dari keadaannya semula. Dengan kata lain bahwa tabiat manusia yang tidak mudah puas itu telah terpatahkan oleh manusia itu sendiri.

3. mimpi dan cita-cita adalah ajang evaluasi diri. Bila mimpi dan cita-cita sudah digapai, maka mimpi dan cita-cita yang kita miliki tersebut dapat menjadi ajang evaluasi atau ajang mengkoreksi diri kembali. Dengan tercapainya mimpi dan cita-cita berarti posisi kita telah beranjak dari posisi atau keadaan semula. Dan dengannya kita dapat mengevaluasi seberapa besar kemajuan yang kita dapat dan dampaknya bagi psikologis kita.

Sebagai simpulan, mimpi dan cita-cita adalah suatu yang sangat bermanfaat dan karenanya tidak seorang manusia pun di dunia yang dapat dibatasi dalam hal bermimpi dan bercita-cita atau mencoba mewujudkan dan menggolkan apa yang mereka impi dan cita-citakan dalam masyarakat modern multikultural seperti masa saat ini entah karena alasan SARA atau alasan-alasan lainnya. Mimpi dan cita-cita memungkinkan anak-anak, remaja, dan kaum muda untuk menjadi generasi yang tangguh, percaya diri, dan realistis. Sedangkan bagi yang belum memiliki konsepsi, mimpi dan cita-cita itu sendiri seiring bergantinya waktu dan proses pendewasaan diri maka akan muncul sendiri gagasan-gagasan tentang gambaran masa depan yang diimpikan. Alasan-alasan yang tidak terlalu objektif sering diutarakan bagi mereka yang belum punya konsepsi, mimpi dan cita-cita yang mana hanya karena bermimpi yang dianggap imaji itu tidak akan dapat digapai dan kehidupan adalah suatu yang sudah disuratkan atau ditakdirkan Tuhan untuk anak manusia. Naudzubillahi Mindzalik, hal itu jelas bertentangan dengan ajaran agama dan nilai religius bahwa nasib dapat berubah dari perubahan-perubahan yang kecil

If you never try youll never know

Rabu, 14 Oktober 2015

CHAMPS minggu ke 5


Gresik Asik!!
          Dalam rangka mengerjakan tugas CHAMPS minggu ke 5 ini saya akan membahas tentang “Budaya Gresik”. Seluruh daerah di Indonesia ini pasti memiliki budaya dan ciri khas masing-masing. Mulai dari makanan, tempat pariwisata, pakaian, kesenian dan adat istiadatnya. Begitu pula kota Gresik, kota yang berada tidak jauh dari kota Surabaya ini memiliki budaya yang beraneka ragam. Gresik juga dikenal sebagai kota santri hal ini terjadi karena ada dua makam Sunan yang ada di pusat kota gresik ini, yaitu makam Sunan Giri dan Sunan Malik Ibrahim. Kedua makam ini juga merupakan tempat andalan pariwisata ziarah yang ramai dikunjungi orang-orang dari dalam maupun luar kota Gresik. Tidak itu saja Gresik juga bisa disebut kota industri karena banyak industri-industri yang ada di kota Gresik, termasuk 2 perusahaan BUMN yang cukup besar yaitu, PT. Semen Gresik dan PT. Petro Kimia Gresik.
            Terlepas dari itu semua Gresik memiliki bermacam ciri khas lain, diantaranya adalah makanan, makanan khas kota Gresik yang paling terkenal adalah pudak dan nasi krawu selain itu masih banyak olahan kulinar yang khas dari kota santri ini dan masih banyak lagi keunika lain. Tapi dalam tulisan ini saya akan lebih membahas tentang budaya kota Gresik. Budaya kota Gresik yang cukup unik adalah “Malam Selawe”. Malam Selawe merupakan acara yang dilaksanakan tepat pada malam ke 25 pada bulan Ramadhan. Acara ini berlangsung setiap tahunnya disekitaran jalan makam Sunan Giri. Dulunya acara ini dilakukan masyarakat dengan berziarah ke makam Sunan Giri sambil berzikir menunggu malam lailatul qodhar dan dulunya di sekitaran jalan menuju makam ditemukan pedagang kaki lima yang berjualan makanan. Tapi seiring berkembangnya waktu tidak hanya penjual makanan saja yang ada.
            Berbagai kios-kios dan lapak pedagang menutupi jalan menuju makam Sunan Giri. Mulai dari penjual makanan, pakaian, bahkan perlengkapan lebaran dan permainan anak di jual disana. Apalagi ketika waktu setelah shalat tarawih, atau sekitar pukul 08.00, bagaikan lautan manusia yang membanjiri jalan menuju makam yang tidak terlalu luas itu. Ada masyarakat yang berniatan untuk berziarah ada pula masyarakat yang hanya sekedar berjalan-jalan bersama keluarganya, atau hanya ingin memberi keperluan lebaran.
            Gresik memang kota yang kental akan budaya rohani Islamnya. Gresik itu SERU!!